KREATIVITAS
Didalam bisnis, menggunakan
kreatifitas adalah cara yang paling efektif untuk mencapai keunggulan
kompetitif. Berkompetisi hanya pada harga, bukan merupakan strategi yang
berhasil, dibandingkan dengan berkompetisi dengan menciptakan produk dan jasa
yang orijinal dan inventif. Di sektor publik, kreativitas dapat menjadi akar
untuk menciptakan layanan yang lebih inovatif dan eisien untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
Kreativitas bukan merupakan
hadiah yang datang begitu saja untuk seorang jenius atau desainer. Kreativitas
adalah sesuatu yang setiap orang bisa lakukan. Kreativitas adalah tentang
menghasilkan gagasan baru dan menemukan solusi untuk mengatasi masalah dengan
melakukan pemikiran yang berbeda.
Kreativitas penting bagi
desainer, apalagi setelah mereka menemukan informasi yang ‘kering’ tentang
konsumen, menjadi produk dan jasa yang aktual (terkini). Pekerjaan desainer pada
umumnya akan dibuat lebih mudah dan bekerja lebih efektif, ketika mereka mengandalkan
orang-orang yang mengadopsi pemikiran yang hampir sama, dibandingkan dengan jika
memperlakukan desainer terisolasi dan bekerja sendiri.
GAGASAN
Gagasan yang digunakan untuk
memperkaya proses desain, dapat datang dari mana saja, tidak hanya dari
desainer. Gagasan bisa datang dari manajemen, orang-orang yang bergerak
dibidang pemasaran atau keuangan. Manajemen harus memahami bahwa mendorong
kreativitas harus dilakukan, karena hanya dengan menyediakan sugesti untuk staf,
tidak menghasilkan hasil inovasi baru.
Banyak budaya organisasi mengurangi
kreativitas karena alasan alamiah. Hirarki yang tegas yang datangnya dari atas,
sering dipersepsi bahwa manajemen sebenarnya tidak mau mendengarkan. Manajer sering
berhasrat untuk menyatakan otoritas, dan cenderung memotong gagasan, kurang
mempunyai waktu untuk menelaah lebih lanjut, sehingga gagasan tidak sepenuhnya dapat
dieksplorasi.
EMPATI BUKAN ANTIPATI
Salah satu cara adalah
dengan menciptakan area tersendiri, atau area dimana gagasan didorong bukan
dikritisi. Hal ini sulit bagi sebagian besar orang, karena terlanjur terbiasa
dengan jastifikasi, terutama dalam lingkungan pekerjaan dimana terjadi
pengendalian yang sangat kuat oleh manajemen.
Jastifikasi dapat mengakibatkan
hal buruk terjadi pada suatu gagasan yang sebenarnya bisa kreatif. Dengan
mendiskusikan mengapa gagasan tidak dapat dijalankan, atau bagaimana gagasan
datang pertama kali, tim bisa memperoleh
gagasan yang lebih baik. Atau, tim mungkin bisa menemukan apa yang terlihat,
sebenarnya merupakan gagasan yang tidak baik. Faktanya, dengan empati, tim akan
bisa menemukan solusi yang orijinal dan dapat dilaksanakan. Sebagai contoh, siapa
yang akan berpikir bahwa orang dapat memprediksikan keberhasilan komputer
personal (PC)?.
Kedua pendekatan tersebut
(gagasan dan empati) mendorong tim, dan membuat pekerja idnividual merasa
diapresiasi dan bernilai. Didalam atmosfer semacam ini, gagasan akan
ditawarkan, dan karena anggota tim tidak takut gagasannya dipangkas, maka
gagasan yang lebih orijinal akan muncul dengan sendirinya.
PERSPEKTIF BARU
Hambatan lain untuk menjadi
kreatif adalah tidak dapat mendobrak cara berpikir gaya lama. Otak kita sering tidak
membantu kita dalam hal ini. Jika kita telah mencoba untuk berpikir desain baru
untuk sebuah meja misalnya, kita cenderung untuk berpikir bahwa meja itu empat
persegi panjang yang didukung oleh empat kaki.
Ada beberapa teknik yang
dapat membantu mendobrak siklus ini. Salah satunya adalah re-form the idea. Pikirkanlah bahwa, misalnya, bagaimana masalah
dapat dipandang dari perspektif seseorang, seperti seseorang dari budaya yang
sangat berbeda dari kita. Pertanyaan apa yang akan dilontarkan orang tersebut?
Apakah mereka akan membuat sebuah meja? Apakah mereka akan berpikir untuk apa
meja tersebut? Atau untuk merepresentasikan masalah nisalnya dengan model,
diagram atau ilustrasi. Seorang desainer multidisiplin Thomas Heatherwick menciptakan
meja yang disebut dengan The Plank dengan
bereksperimentasi dengan menggunakan selembar kertas. Kertas dilipat, kemudian
dibuka kembali. Pengalaman ini memberikan gagasan untuk membuat meja yang
dilipat keatas menjadi meja tanpa kaki dengan bentuk seperti plank.
Teknik yang lain adalah memikirkan
obyek yang saling berhubungan. Dalam kasus ini adalah meja. Tim dapat berpikir
tentang kursi, bangku, permukaan untuk bekerja (work surfaces), lantai dan nampan, segala sesuatu yang dapat
berfungsi seperti meja. Dengan sengaja bertanya secara provokatif, adalah cara
lain untuk memperoleh aliran kreativitas. Apakah permukaan meja rata? Apakah
sebuah meja harus memiliki permukaan rata? Apakah harus memiliki empat kaki?.
MENERJEMAHKAN GAGASAN
Sekali gagasan dihasilkan,
sangat mudah baginya untuk terpeleset. Energi dan antusiasme pada pertemuan brainstorming yang pertama kali, dapat
membangkitkan semangat untuk kreatif. Untuk menjadikan kretivitas menjadi
inovasi, organisasi harus membuat seseorang atau tim bertanggungjawab untuk
membuat gagasan menjadi kenyataan dan berhasil.
Orang kemudian akan dipercaya
dan secara emosional terlibat dengan proyek, atau dengan kata lain, merasakan
bahwa proyek itu adalah ‘bayi’nya, yang harus dirawat dan dibesarkan dengan
sebaik-baiknya. Untuk seorang desainer, cara yang baik untuk membuat sebuah
proyek menjadi nyata, adalah memproduksi prototype
secepat mungkin. Ini tidak hanya akan mengklarifikasi apakah gagasan akan
bagus atau tidak, tetapi juga akan membuat proyek menjadi lebih riil.
Meyakinkan tim selalu
beekrjasama selama proyek, juga dapat menjaga kegairahan bekerja. Desainer
tidak dapat ‘melakukan serah terima’ proyek begitu saja setelah desain jadi,
tetapi harus menjaga semangat tim untuk dapat mewujudkan gagasannya tersebut.
Banyak bisnis memotong
seluruh gagasan. Pekerjaan ini dilempar dari satu departemen ke departemen
lain, supaya hanya tim kecil saja yang bertanggung jawab atas segala seuatu.
Pekerja akan lebih merasa terlibat secara personal, jika mereka melihat proyek
secara keseluruhan dari awal hingga akhir, dan menyatakan bahwa mereka bekerja untuk
perusahaan atau otoritas lokal saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar