Internet, sudah menjadi persyaratan (mungkin penting) untuk bekerja. Apalagi kalau pekerjaannya tidak begitu menyenangkan, koneksi internet menjadi lauh lebih penting daripada pekerjaan itu sendiri. Ketika connect dengan internet, kita bisa melakukan kegiatan di internet dengan sangat leluasa. Bekerja bisa sambil mendengarkan musik yang disukai melalui radio streaming. Kita tinggal instal iTunes dan bisa milih ratusan radio streaming dari seluruh dunia. Saat ini saya paling suka Jazz, apalagi smooth jazz. Alunan musik ini bisa meningkatkan semangat kerja ...menginspirasi dan memotivasi untuk menciptakan ide ide baru ... he he he he.
Koneksi dengan internet juga bisa digunakan untuk menyalurkan bakat tulis-menulis melalui BLOG, seperti yang saya lakukan ini. Kegiatan tulis menulis bisa dilakukan ketika kita sedang break dari pekerjaan. Menulis bermanfaat juga untuk mengalihkan perhatian dari pekerjaan, yang mungkin menjenuhkan. Menulis di BLOG juga sering saya lakukan ketika sedang MENUNGGU. Orang bijak bilang menunggu adalah pencuri waktu kita yang paling jahat. Jadi, ketika sedang menunggu, lakukanlah sesuatu yang bermanfaat supaya waktu kita tidak dicuri percuma. Menunggu bis kota, bisa menulis situasi yang sedang terjadi di halte. Menunggu antrian tiket kereta, bisa menulis keadaan pengantri, atau hiruk pikuknya stasiun kereta api. Apa saja yang berkaitan dengan kehidupan bisa ditulis disini. Pengguna internet lainnya bisa membaca pengalaman kehidupan pengguna lain.
Selain menulis di BLOG, kita bisa melakukan up-dating status .. yang sangat disukai oleh pengguna facebook. Setiap detik ada jutaan status yang di up-date, mengingat pengguna facebook yang jumlahnya jutaan itu. Di Indonesia saja, 38 juta dari 39 juta pengguna internet memiliki akun facebook. Betapa simpang siurnya transfer data dari satu sumber ke website dan dari satu website ke website lainnya ... tapi ga ada yang tabrakan ... paling antri saja, urut kacang untuk masuk ke dunia virtual ini.
Dengan inovasi gadget yang bisa digunakan untuk online, maka dunia internet menjadi semakin semarak. Pengguna internet bisa multitasking, bisa unggah dan unduh sambil melakukan kegiatan lain. Hmmmm .... semakin asyik saja ya konek dengan internet ....
Salam.
Selasa, 18 Oktober 2011
Selasa, 11 Oktober 2011
CERITA HARI INI
Hari ini pekerjaanku mengamati lingkungan. Pagi hari jam 07.45 aku sampai di kantor. Karyawan dari bagian cleaning service sedang bekerja. Ada yang sedang menyapu, mengepel, membersihkan meja dan kaca jendela. Setelah melakukan scanning presensi, aku berjalan menuju ruang dimana aku suka nongkrong di kantor (ini istilahku untuk sebuah mini office yang hanya diisi oleh satu orang saja). Ketika berjalan menuju tempat nongkrongku, aku melewati plaza yang dibuat dari semen (selanjutnya sebut konblok). Petugas gardening sedang menyirami tanaman sekaligus konblok dan jalanan yang dilapisi aspal. Aku sempat berhenti sejenak menghirup udara segar dan berbau air.
Tetapi sesaat kemudian aku berpikir, mengapa air begitu banyak dibuang di atas konblok dan aspal, yang lima menit kemudian permukaannya menjadi kering karena terkena panas matahari. Rumput dan tanaman pendek memang menjadi tetap hijau, segar dan bersih. Tetapi aspal dan konblok? tetap saja kering dan panas...
Dengan langkah cepat aku berlalu dari plaza dan menemukan beberapa onggok material hasil bongkaran lantai. Debu beterbangan di sekitar tumpukan material sampah tersebut. Langkah semakin kupercepat, dan sampailah aku di sebuah bangunan yang didalamnya ada ruang untuk nongkrongku sehari-hari. Memasuki pintu depan, aku dihadapkan pada scaffolding yang digunakan para tukang untuk mengecat dinding di bagian atas (bangunan tersebut berlantai dua). Oopps, banyak debu berjatuhan karena tukang cat sedang mengampelas dinding. Aku tidak jadi memasuki pintu depan. Kakiku melangkah menuju pintu dapur. Melewati pintu dapur, aku membaui sesuatu yang sangat tajam menyengat ...ohh tempat sampah didapur terbuka dan baunya minta ampun ... mungkin makanan yang mulai membusuk.
Hmmm ... akhirnya sampailah aku di tempat tongkrongan. Lagi-lagi ada debu diatas meja. Apalagi gerangan? Aduh ... ada tukang cat sedang mengampelas pipa penyangga atap selasar. Debu beterbangan di mana-mana. Tempat tongkronganku tidak sehat lagi ... Lalu, aku tidak jadi duduk disitu. Pikir-pikir kemana lagi? Kabel rol aku bawa keluar. Menimbang sebentar, dan jadilah dapur sebagai alternatif tongkrongan. Lumayan juga, ada meja agak luas permukaannya dan kursi yang disana sini sudah pada bolong hehehe ... Tapi, lebih dulu tempat sampah kukeluarkan dari ruangan. Ampuuunnn baunya ... sayang tidak bisa dideskripsikan disini hehehehe
Pintu dapur kututup, dan mulailah aku bekerja ...
Lingkungan kantor saat itu sepertinya sedang tidak bersahabat.
Salam ...
Tetapi sesaat kemudian aku berpikir, mengapa air begitu banyak dibuang di atas konblok dan aspal, yang lima menit kemudian permukaannya menjadi kering karena terkena panas matahari. Rumput dan tanaman pendek memang menjadi tetap hijau, segar dan bersih. Tetapi aspal dan konblok? tetap saja kering dan panas...
Dengan langkah cepat aku berlalu dari plaza dan menemukan beberapa onggok material hasil bongkaran lantai. Debu beterbangan di sekitar tumpukan material sampah tersebut. Langkah semakin kupercepat, dan sampailah aku di sebuah bangunan yang didalamnya ada ruang untuk nongkrongku sehari-hari. Memasuki pintu depan, aku dihadapkan pada scaffolding yang digunakan para tukang untuk mengecat dinding di bagian atas (bangunan tersebut berlantai dua). Oopps, banyak debu berjatuhan karena tukang cat sedang mengampelas dinding. Aku tidak jadi memasuki pintu depan. Kakiku melangkah menuju pintu dapur. Melewati pintu dapur, aku membaui sesuatu yang sangat tajam menyengat ...ohh tempat sampah didapur terbuka dan baunya minta ampun ... mungkin makanan yang mulai membusuk.
Hmmm ... akhirnya sampailah aku di tempat tongkrongan. Lagi-lagi ada debu diatas meja. Apalagi gerangan? Aduh ... ada tukang cat sedang mengampelas pipa penyangga atap selasar. Debu beterbangan di mana-mana. Tempat tongkronganku tidak sehat lagi ... Lalu, aku tidak jadi duduk disitu. Pikir-pikir kemana lagi? Kabel rol aku bawa keluar. Menimbang sebentar, dan jadilah dapur sebagai alternatif tongkrongan. Lumayan juga, ada meja agak luas permukaannya dan kursi yang disana sini sudah pada bolong hehehe ... Tapi, lebih dulu tempat sampah kukeluarkan dari ruangan. Ampuuunnn baunya ... sayang tidak bisa dideskripsikan disini hehehehe
Pintu dapur kututup, dan mulailah aku bekerja ...
Lingkungan kantor saat itu sepertinya sedang tidak bersahabat.
Salam ...
Rabu, 05 Oktober 2011
LOVE IN THE RHYME
What a wonderful world adalah judul lagu yang menggambarkan betapa indahnya dunia ini ketika seseorang sedang jatuh cinta. Dunia terasa sangat indah. Ada pelangi yang berwarna-warni yang membuat langit menjadi cerah, mimpi yang indah, melihat biru nya langit dan lautan yang sangat indah. Seluruh pandangan seakan menjadi sangat indah. Tidak ada malam yang gelap, terang benderang selamanya ... thanks to Louis Armstrong.
Cinta memang selalu membawa keindahan, apapun bentuknya. Cinta bagaikan bunga dafodil yang tumbuh dikala awal musim panas. Cinta juga seperti bunga blue bell yang datang menyambut musim semi. Cinta juga bak tulip yang megah dan gagah menyemarakkan musim panas. Cinta juga seperti bunga mawar yang berbunga setiap saat. Cinta juga wangi seperti pohon cemara, selalu hijau disegala musim. Cinta kadang juga semarak bagai daun mapel yang jatuh di musim gugur. Aduh ...apakah cinta juga bisa seperti salju yang dingin dan membekukan hati? Mungkin. Cinta selalu ada didalam kehidupan sepanjang masa. Cinta bertahan melalui berbagai musim dan tetap tegar didalamnya, hanya berganti rupa, berganti warna, berganti bentuk, berganti bau, berganti penampilan...
What a wonderful world sangat antusias memanjakan cinta dalam kehidupan kita. Lain halnya dengan La vie en Rose. Lagu yang sangat romantis dan lembut. Tetapi penuh ketegaran didalamnya. Ketegaran menghadapi cinta yang terombang ambing oleh situasi yang tidak menentu. Edit Piaf sangat lihai dalam memanjakan cinta dalam situasi yang sangat tidak dapat diprediksi. Menggambarkan angan-angan yang tidak pernah terwujudkan. Hanya membayngkan betapa terhrmatnya sebuah cinta. Bahkan ketika sedang berbicara, ada malaikat yang melindungi diatas mereka, malaikat cinta. Sungguh suatu ungkapan yang tiada tara untuk menyanjung sebuah cinta yang sedang berkembang didalam hati. Cinta yang suci dan dilindungi oleh malaikat cinta... thanks to Edit Piaf.
Salam.
Cinta memang selalu membawa keindahan, apapun bentuknya. Cinta bagaikan bunga dafodil yang tumbuh dikala awal musim panas. Cinta juga seperti bunga blue bell yang datang menyambut musim semi. Cinta juga bak tulip yang megah dan gagah menyemarakkan musim panas. Cinta juga seperti bunga mawar yang berbunga setiap saat. Cinta juga wangi seperti pohon cemara, selalu hijau disegala musim. Cinta kadang juga semarak bagai daun mapel yang jatuh di musim gugur. Aduh ...apakah cinta juga bisa seperti salju yang dingin dan membekukan hati? Mungkin. Cinta selalu ada didalam kehidupan sepanjang masa. Cinta bertahan melalui berbagai musim dan tetap tegar didalamnya, hanya berganti rupa, berganti warna, berganti bentuk, berganti bau, berganti penampilan...
What a wonderful world sangat antusias memanjakan cinta dalam kehidupan kita. Lain halnya dengan La vie en Rose. Lagu yang sangat romantis dan lembut. Tetapi penuh ketegaran didalamnya. Ketegaran menghadapi cinta yang terombang ambing oleh situasi yang tidak menentu. Edit Piaf sangat lihai dalam memanjakan cinta dalam situasi yang sangat tidak dapat diprediksi. Menggambarkan angan-angan yang tidak pernah terwujudkan. Hanya membayngkan betapa terhrmatnya sebuah cinta. Bahkan ketika sedang berbicara, ada malaikat yang melindungi diatas mereka, malaikat cinta. Sungguh suatu ungkapan yang tiada tara untuk menyanjung sebuah cinta yang sedang berkembang didalam hati. Cinta yang suci dan dilindungi oleh malaikat cinta... thanks to Edit Piaf.
Salam.
Selasa, 04 Oktober 2011
CRACKERS
Apakah yang kita ketahui tentang istilah CRACKERS? Mungkin ada yang mengartikan makanan ringan semacam biskuit yang rasanya renyah, dan kalau digigit berbunyi "cracks" lalu dilanjut dengan krekes-krekes ketika dikunyah ... maka disebut dengan istilah "crackers." Di Jogja, crackers dikenal dengan nama "lempeng" (bunyi "e" seperti kita mengucapkan kaleng atau kelereng).Istilah cracke digunakan juga untuk menamai alat semacam tang yang digunakan untuk membuka biji-bijian yang berukuran sedang, seperti almond, atau kemiri. Alat ini akan memecah kulit biji kemiri dan mengeluarkan suara "crack" yang keras dan khas. Istilah crakcer juga sering digunakan di lingkungan internet, yang berkaitan dengan kegiatan "crack" atau membuka paksa. Orang yang membuka paksa ini juga bisa disebut "cracker."
Cracker yang bekerja di lingkungan internet ini memiliki berbagai informasi tentang buka-membuka paksa perangkat lunak. Mereka menggunakan alat, yang juga disebut "cracker." Kegiatan membuka paksa ini disebut dengan "cracking." Lalu apanya yang di buka paksa? Cracker membuka kode-kode lisensi, nomor identitas yang digunakan untuk menjalankan perangkat lunak, membuka password zip dan lain lain yang berkaitan dengan proteksi penggunaan perangkat lunak.
Cracker mirip dengan hacker. Sama-sama piawai membuka kode proteksi. Hanya istilahnya saja yang berbeda. Lain waktu akan saya ulas ... hehehe
Salam.
Cracker yang bekerja di lingkungan internet ini memiliki berbagai informasi tentang buka-membuka paksa perangkat lunak. Mereka menggunakan alat, yang juga disebut "cracker." Kegiatan membuka paksa ini disebut dengan "cracking." Lalu apanya yang di buka paksa? Cracker membuka kode-kode lisensi, nomor identitas yang digunakan untuk menjalankan perangkat lunak, membuka password zip dan lain lain yang berkaitan dengan proteksi penggunaan perangkat lunak.
Cracker mirip dengan hacker. Sama-sama piawai membuka kode proteksi. Hanya istilahnya saja yang berbeda. Lain waktu akan saya ulas ... hehehe
Salam.
FOTO JADUL
Kisah masa lalu selalu menjadi bahan cerita yang tidak habis habis. Ketika melihat foto "jadul" seakan pikiran terbang ke masa lalu dan ingatan kembali muncul seketika .. ternyata masih ada rekaman statis yang tidak pernah hilang di memori kita. Foto jadul dibawah ini sudah berusia kira kira 27 tahun ...
Foto jadul berbicara banyak tentang persahabatan, kekeluargaan dan rasa simpati satu sama lain. Ketika melihat foto jadul, setiap orang yang ada di foto tersebut pasti memiliki memori tertentu yang tidak pernah hilang. Foto diatas dikirim oleh teman jadul: Pramujanto. Terimakasih dan God Bless You.
Salam.
Foto jadul berbicara banyak tentang persahabatan, kekeluargaan dan rasa simpati satu sama lain. Ketika melihat foto jadul, setiap orang yang ada di foto tersebut pasti memiliki memori tertentu yang tidak pernah hilang. Foto diatas dikirim oleh teman jadul: Pramujanto. Terimakasih dan God Bless You.
Salam.
STATUS DI JEJARING SOSIAL
WHAT'S ON YOUR MIND? adalah panduan yang tertera pada sebuah situs jejaring sosial yang digunakan untuk mengekspresikan apa yang sedang dipikirkan oleh pemilik akun. Makna harafiah dari kalimat What's on your mind? adalah apa yang ada didalam benak anda? Suatu ketika, saya menuliskan alamat tempat tertentu di luar negeri. Beberapa saat saya cukup kaget, karena banyak komentar cenderung menganggap saya berada di tempat yang saya tuliskan tersebut. Sama sekali tidak terpikirkan oleh saya, akan komentar seperti itu. Bahkan ada yang sampai menelepon nomor telepon yang saya cantumkan, terus komentar "kok nomor telepon kamu telepon universitas?". "Wah, jalan jalan ga bilang-bilang, jangan lupa oleh-olehnya ya." Bahkan ada yang sampai menitipkan anaknya, disertai informasi lengkap tentang email, amlamat, nomor telepon, dan status keberadaannya di lokasi dimana saya "dikira" berada ...hehehehe.
Status dengan panduan "what's on your mind" saya pesepsikan sebagai wahana untuk mengekspresikan "apa yang sedang berada didalam benak saya." Lha jika saat itu didalam benak saya adalah suatu tempat, apa salahnya jika saya tuliskan nama tempat tersebut? Namun, tulisan saya dipersepsikan bahwa saya berada di tempat tersebut. Lho kok bisa ya ... ketika membaca komentar, saya segera menyadari bahwa ekspresi pikiran bisa dipersepsi sebagai suatu objek yang NYATA. Wow ...
Jadi, "what's on your mind" bisa dipersepsi sebagai "where are you now," atau "what are you doing right now," bisa jadi dipersepsi sebagai "what's the situation at the moment" hehehe .. jadilan panduan multipersepsi. Hebatnya lagi, beberapa orang cenderung mengekspresikan apa yang sedang dia kerjakan saat itu, dan diunggah melalui ponsel, dan bisa terjadi setiap menit bahkan detik. Pengunggah status dengan kategori demikian biasanya selalu menggenggam ponsel ditangan, dimanapun dan kapanpun, dan pada umumnya akan sibuk memperbarui status ketika pada posisi menunggu sesuatu. Menunggu adalah pencuri waktu kita yang mendapat peringkat paling atas, sehingga orang kadang memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif, termasuk memperbarui status ...
Status dengan panduan "what's on your mind" saya pesepsikan sebagai wahana untuk mengekspresikan "apa yang sedang berada didalam benak saya." Lha jika saat itu didalam benak saya adalah suatu tempat, apa salahnya jika saya tuliskan nama tempat tersebut? Namun, tulisan saya dipersepsikan bahwa saya berada di tempat tersebut. Lho kok bisa ya ... ketika membaca komentar, saya segera menyadari bahwa ekspresi pikiran bisa dipersepsi sebagai suatu objek yang NYATA. Wow ...
Jadi, "what's on your mind" bisa dipersepsi sebagai "where are you now," atau "what are you doing right now," bisa jadi dipersepsi sebagai "what's the situation at the moment" hehehe .. jadilan panduan multipersepsi. Hebatnya lagi, beberapa orang cenderung mengekspresikan apa yang sedang dia kerjakan saat itu, dan diunggah melalui ponsel, dan bisa terjadi setiap menit bahkan detik. Pengunggah status dengan kategori demikian biasanya selalu menggenggam ponsel ditangan, dimanapun dan kapanpun, dan pada umumnya akan sibuk memperbarui status ketika pada posisi menunggu sesuatu. Menunggu adalah pencuri waktu kita yang mendapat peringkat paling atas, sehingga orang kadang memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif, termasuk memperbarui status ...
Senin, 03 Oktober 2011
THINKING OUTLOUD
Kadang kita menghadapi seseorang berbicara sendiri. Dalam bahasa Jawa "grenengan", bahasa Inggris menyebutnya dengan "mumbling," kalau bahasa Indonesianya apa ya? Mungkin istilahnya "berbicara sendiri." Lawan bicara yang sedang menghadapi orang yang suka "grenengan" kadang bingung, karena yang diekspresikan biasanya tidak berkaitan dengan konteks pembicaraan yang sedang berlangsung. Lalu lawan bicara biasanya menegaskan "apa itu?" atau "apa maksudmu?". Nah dengan pertanyaan tersebut, lalu orang yang suka "grenengan" tersebut bisa meningkat emosinya, atau bahkan marah sembari berkata keras " kok kamu ga tau yang saya maksudkan?" hehehe ... biasanya lawan biacara diam, atau bahkan bisa tersulut kemarahan juga .. dan akhirnya bisa menjadi pertengkaran. sebenarnya orang yang suka "grenengan" tersebut adalah tipe orang yang suka mengeskresikan pikiran atau disebut dengan istilah populer "thinking outloud." Pikiran diekspresikan melalui loudspeaker mulut ... he he he he.
Hmmmm, komunikasi semacam itu memang seringkali terjadi diantara kita. Apalagi di lingkungan masyarakat yang masih jauh dari pendidikan (note: bukan sekolah), baik pendidikan formal maupun pendidikan non-formal. "Thinkking outloud" kita singkat saja menjadi TO, mudah didapati di mana saja dikelompok masyarakat di dunia ini. TO menjadikan komunikasi terasa "tersesat" karena tidak kontekstual dengan topik yang sedang dibicarakan. Coba saja amati. Ketika sekelompok orang sedang melihat sepakbola didepan layar televisi, ada satu dua orang yang terdeteksi "cerewet" mengomentari pemain dan seakan-akan mereka pemainnya...mereka cenderung mengutarakan apa yang ada dipikirannya. Kejadian ini bisa membuat suasana menjadi lebih rame, atau sebaliknya, jika orang lain dalamkelompok tersebut lebiih banyak yang pendiam. Lalu, bisa dibayangkan kelanjutannya, ada pertengkaran mulut, dan akhirnya bisa adu jotos ... he he he he.
Dari sudut pandang psikologi, orang dengan kecenderungan TO biasanya sedang mengalami stress, atau berkarakter egois. Anggapannya setiap orang perlu tau apa yang sedang dipikirkannya. hmmm. Ada kemungkinan orang dengan kecenderungan TO adalah orang yang sedang membutuhkan perhatian khusus dari lawan bicaranya ... seolah-olah ingin mengatakan "ini lho yang sedang saya pikirkan" .. jadi semua orang harus tahu .. bahkan mungkin seluruh dunia harus tahu .. Nah. kalau begitu, kenapa orang orang dengan kecenderungan TO tersebut tidak menulis pikirannya di BLOG saja? Kan lebih positif ... Saya juga sedang TO ... karena stress menghadapi orang dengan kecenderungan TO hahahaha.
Sekian.
Hmmmm, komunikasi semacam itu memang seringkali terjadi diantara kita. Apalagi di lingkungan masyarakat yang masih jauh dari pendidikan (note: bukan sekolah), baik pendidikan formal maupun pendidikan non-formal. "Thinkking outloud" kita singkat saja menjadi TO, mudah didapati di mana saja dikelompok masyarakat di dunia ini. TO menjadikan komunikasi terasa "tersesat" karena tidak kontekstual dengan topik yang sedang dibicarakan. Coba saja amati. Ketika sekelompok orang sedang melihat sepakbola didepan layar televisi, ada satu dua orang yang terdeteksi "cerewet" mengomentari pemain dan seakan-akan mereka pemainnya...mereka cenderung mengutarakan apa yang ada dipikirannya. Kejadian ini bisa membuat suasana menjadi lebih rame, atau sebaliknya, jika orang lain dalamkelompok tersebut lebiih banyak yang pendiam. Lalu, bisa dibayangkan kelanjutannya, ada pertengkaran mulut, dan akhirnya bisa adu jotos ... he he he he.
Dari sudut pandang psikologi, orang dengan kecenderungan TO biasanya sedang mengalami stress, atau berkarakter egois. Anggapannya setiap orang perlu tau apa yang sedang dipikirkannya. hmmm. Ada kemungkinan orang dengan kecenderungan TO adalah orang yang sedang membutuhkan perhatian khusus dari lawan bicaranya ... seolah-olah ingin mengatakan "ini lho yang sedang saya pikirkan" .. jadi semua orang harus tahu .. bahkan mungkin seluruh dunia harus tahu .. Nah. kalau begitu, kenapa orang orang dengan kecenderungan TO tersebut tidak menulis pikirannya di BLOG saja? Kan lebih positif ... Saya juga sedang TO ... karena stress menghadapi orang dengan kecenderungan TO hahahaha.
Sekian.
Langganan:
Postingan (Atom)